Pages

Monday, February 25, 2013

Ribuan Penduduk Tinggal di 'Kandang'

Kesenjangan memang bisa terjadi di belahan bumi manapun, di bawah kendali kepemimpinan siapa saja, di wilayah manapun, bahkan di bawah paham apapun. Sedikit menyegarkan ingatan saya pribadi, pada rentang tahun 80’an hingga medio 90’an, di negara tetangga kita Philipina yang notabene sistem pemerintahannya copy-paste Amrik punya, terdapat istilah 80 – 20 yang cukup beken kala itu. Angka tersebut muncul disebabkan oleh kesenjangan yang fantastis dan turun-temurun terutama dalam hal kepemilikan lahan/ tanah dimana 80% penduduknya hanya menguasai 20% lahan sedangkan 20% penduduk lainnya menguasai 80% lahan. Huwebatt kan?!! Bahkan mungkin kondisi tersebut belum banyak berubah saat ini.

Beda cerita dengan negara kita yang menganut sistem pemerintahan yang berbeda dengan Philipina, beberapa orang mampu mengkoleksi puluhan tas jinjing dengan banderol 80’an juta per item, sementara pada waktu yang bersamaan puluhan orang di pinggiran pasar kota besar mengkoleksi beras yang berjatuhan dari truk yang membongkar muatannya untuk kemudian dimakan atau dijual. Luar biasa bukan?!

Sebab musabab serta asal muasal sehingga menjadi seperti itu kiranya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan teori, entah itu komparasi sistem pemerintahan, pembangunan, pemerataan penduduk, bahkan pola pikir masing-masing negara. Setidaknya uraian singkat tersebut cukup mewakili pernyataan pembuka bahwa kesenjangan memang bisa terjadi di manapun.

Belakangan ketika membaca berita melalui portal online, saya menemukan ulasan tentang kesenjangan yang juga mengundang ‘decak kagum’ sambil mengelus dada. Hongkong yang resmi ‘dimerdekakan’ pada tahun 1997 ternyata memiliki problem yang sama. Berdasarkan data instansi terkait di negara tersebut, sekitar 210 ribu penduduknya tinggal dalam ‘apartemen’ berukuran 1,4 meter persegi yang berbatas pagar besi karena mereka berada dalam daftar tunggu penyewa rumah susun subsidi.





 Disebutkan juga dalam ulasannya, biaya sewa tempat tinggal yang lebih menyerupai kandang tersebut adalah HKD 1.300 atau sekitar 1,6 juta rupiah per bulan. Gila nggak si??!


Tuesday, February 19, 2013

'Batik' Agnes Monica Terburuk Ke-2?

Nahh lo ternyata bukan saya saja yang berpendapat demikian. Sekitar seminggu yang lalu saya mempost opini berdasarkan kesan pertama yang ditangkap mata kepala saya sendiri.

Hari ini ketika hendak mengakses email yahoo, saya menemukan berita yang kurang lebih sependapat dengan saya terhadap cara sang bintang dalam berbusana. Bedanya tentu saja pada sudut pandang mengingat Buzz Feed melalui Fab or Drab adalah polling oleh pembacanya yang bejibun itu untuk menilai penampilan para bintang (dalam hal ini di rangkaian acara Grammy) berdasarkan busananya. Karena itu pula lah mereka kemudian merilis 5 seleb berbusana terburuk di Grammy sebagai berikut:


1. Aubrey ODay di The Grove
2. Agnes Monica di The Launch Event For mPowering Action Mobile Plaform
3. Kim Kardashian di Outside Of Her Home
4. Jojo di The BET Music Matters Grammy Showcase
5. Sarah Jessica Parker di The 2013 AmfAR New York Gala.



sumber


Tapi sekali lagi opini saya soal batik bukan soal baik-buruknya pakaian sang bintang, tapi lebih pada ketidak setujuan saya atas cara sang bintang dalam mempopulerkan batik yang telah diakui sebagai warisan budaya Indonesia tersebut. Meskipun begitu, ketika melihat do'i nangkring di ranking 2 busana terburuk tersebut, saya tetap sependapat ^_^.



Saturday, February 16, 2013

Radiohead 01 and 10


Dari hasil eksperimen sesama penikmat dan pencinta musik khususnya karya Radiohead yang kemudian di posting di sini.

Rasa penasaran akan taste dari eksperimen tersebut mendorong saya untuk ikut mencoba sambil berusaha menggugah ingatan akan karya-karya mereka. Maklum saja, sejak tak lagi rajin genjrengan baik di studio maupun di tempat tongkrongan, lagu-lagu terkini radiohead sedikit luntur dari ingatan. Terlebih dengan kehadiran buah hati yang kemudian membuat saya membiasakan diri dengan lantunan senandung semacam ini. Tapi gen memang tak bisa bohong, si buah hati yang (baru) hampir 3 bulan pun bisa tertidur lelap ketika dibagi dengar street spirit, karma police, bahkan idiotique meski hanya bermodal gitar akustik dan suara pas-pasan orang tuanya ^_^.

Mix and Match yang dilakukan sumber tersebut menggabungkan antara album Ok Computer dan In Rainbows yang berjeda 10 tahun dalam peluncurannya, sehingga sangat tidak keliru ketika rundown tersebut dilabeli “Radiohead 01 and 10”. Monggo dicoba dengan list berikut:

1.         Airbag (OK Computer)
2.         15 Step (In Rainbows)
3.         Paranoid Android (OK Computer)
4.         Bodysnatchers (In Rainbows)
5.         Subterranean Homesick Alien (OK Computer)
6.         Nude (In Rainbows)
7.         Exit Music (For A Film) (OK Computer)
8.         Weird Fishes/Arpeggi (In Rainbows)
9.         Let Down (OK Computer)
10.     All I Need (In Rainbows)
11.     Karma Police (OK Computer)
12.     Fitter Happier (OK Computer)
13.     Faust Arp (In Rainbows)
14.     Electioneering (OK Computer)
15.     Reckoner (In Rainbows)
16.     Climbing Up The Walls (OK Computer)
17.     House Of Cards (In Rainbows)
18.     No Surprises (OK Computer)
19.     Jigsaw Falling Into Place (In Rainbows)
20.     Lucky (OK Computer)
21.     Videotape (In Rainbows)
22.     The Tourist (OK Computer)

Thursday, February 14, 2013

Batik Go Global Ala Agnes Monica?

Jujur saja, saya merasa bangga ketika salah satu orang Indonesia mampu mewakili negara ini di kancah global dengan prestasi apapun itu, seperti halnya ketika band /rif menyumbangkan karyanya dalam album OST Spiderman.

Perasaan yang sama pun juga muncul ketika kemudian band 'padi' menyusul dengan mengisi album theme song world cup 2006. Lalu band lintas negara yang juga berkebangsaan Indonesia 'the temper trap', dilanjutkan dengan Daniel Sahuleka yang berkiprah lintas benua, Anggun kembali ke Indonesia setelah berkarir di benua lain, J-rocks rekaman di abbey road, White Shoes and The Couples Company bersama Efek Rumah Kaca dan Mocca ambil posisi dalam album kompilasi internasional. Anyway memang di luar sana masih banyak lagi anak bangsa kita yang mampu unjuk gigi dan bahkan mampu menjaga eksistensi di bidang seni musik.Tentu saja beberapa nama tersebut hanya sebatas yang saya ketahui saja, harap maklum.

Lalu belakangan eks penyanyi cilik yang moncer baik di dalam maupun luar negeri rupanya tak mau ketinggalan. Ya,,,, Agnes Monica si bala-bala yang dulu menjadi pembawa acara anak-anak di sore hari. Setelah sukses menggelar konser dalam rangka 20 tahun kiprahnya di dunia musik, do'i kemudian tampil di Grammy Week (semacam pemanasan sebelum Grammy Award, gila gak tuh?! so pasti kita musti bangga lah.

Ni, foto do'i di acara tersebut....

sumber
ok kan....

hold on right there..
*kesan pertama memang bukan segalanya tapi itulah kekuatan sesungguhnya*
Dari kata-kata bijak tersebut saya yang kemudian dilanjutkan dengan gambar diatas tentu kita sepakat kalo kekaguman pun berlanjut pada konsistensi sang bintang dalam mempromosikan dan memamerkan batik dengan cara dia.

Nhaahh ini foto full body'nya






















sumber




Masih dengan kata-kata bijak tadi, pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
maksudnya gimana ni?
kalo kemudian saya salut+angkat topi untuk kesan pertama di foto pertama, maka kesan pertama pada foto kedua???? ouwwh




sumber





















Yang kemudian menjadi pertanyaan saya sebenarnya masih sama dengan ketika menonton slide show penampilan sang penyanyi di gelaran konser 20 tahun karirnya yang disebut media sebagai penampilan yang seksi dan enerjik tersebut, yakni:

"apakah kita harus berlebihan agar dipandang memiliki kelebihan?"
"lalu apakah demikian itu cara yang kita mau untuk mengglobalkan batik?"

Secara pribadi saya kok lebih sreg dengan yang ini.

Tuesday, February 12, 2013

Sekolah Tinggi Paling Prospektif

Sebelum ilmu korupsi kita yang ngedab-edabi, fantastis, tiada duanya dan ruarrrr biasaa diklaim dan dipatenkan oleh negara laen,alangkah baeknya segera mendirikan sekolah tinggi yang berbasis pada disiplin ilmu korupsi.Semacam Program Studi Tehnik Korupsi atau apapun lah namanya.

Rancangan mata kuliah dalam program studi tehnik korupsi:

1. Pengantar Ilmu Korupsi,2 SKS
2. Pengantar Budaya Korupsi, 2 SKS
3. Korupsi Dasar I,8 SKS
4. Matematika Korupsi,4 SKS
5. Sistem Korupsi,4 SKS
6. Sejarah Korupsi,2 SKS
7. Korupsi Dasar II,4 SKS
8. Manajemen Korupsi 2 SKS
9. Perilaku Organisasi Korupsi,2 SKS
10. Studi Kelayakan Korupsi,4 SKS
11. Pengantar Aplikasi Korupsi,8 SKS
12. Manajemen Proyek, 4 SKS
13. Korupsi Menengah I,4 SKS
14. Korupsi Menengah II,4 SKS
15. Aplikasi Korupsi,8 SKS
16. Kapita Selekta Pengantar Bertahan Hidup di Penjara,6 SKS

Gelar yang didapatkan adalah Sarjana Korupsi S.Krup (Sekrup)

Peluang Kerja:

1.Partai-partai politik
2.Departemen-departemen terkait (pada dasarnya semua departemen sangat leluasa menerimanya).
3.Institusi-instistusi negara dari kepolisian sampai militer juga terbuka menerimanya.

4.Institusi penegakan hukum mulai dari lidik, sidik, tuntut hingga peradilan.

5.Institusi dimana oknum pejabat dengan karakter yang dimaksud dalam posting terdahulu bekerja.



sumber

Friday, February 8, 2013

Indonesia XI vs Chelsea 25 Juli

Kabar gembira bagi pencinta the blues Chelsea (tidak termasuk saya) karena melalui konfirmasi yang disertai bannernya telah terpampang di sini.




Yang pasti untuk saat ini mari kita berharap agar insiden MU batal main di Indonesia tidak terulang. Lalu mari kita berharap Indonesia XI mampu bermain solid ketika melawan tim pencatat sejarah sebagai juara bertahan liga champion yang tidak lolos grup di musim berikutnya tersebut. Dan tentu tak lupa agar kita bersama-sama menonton baik secara langsung di stadion Gelora Bung Karno maupun melalui televisi sambil berharap agar timnas tak lagi mengalami hasil yang termasuk dalam kategori buruk seperti dimaksud di sini.

Amin.

Thursday, February 7, 2013

Polisi Tidur Haram Hukumnya


Pas kebetulan mendapati waktu luang langsung dimanfaatkan untuk menilik berita hari ini. Entah mengapa mata saya langsung tertuju begitu saja pada judul -MUI Samarinda Haramkan “PolisiTidur”-. Judul tersebut memang catchy seperti halnya kaedah pembuatan judul agar menarik minat baca ^_^.

Ulasan tersebut memberitakan bahwa dalam acara Rapat Terbuka dan Dialog Publik Ormas dan PKP se-Samarinda dengan Pimpinan Daerah Kota Samarinda di rumah jabatan wali kota, terlontar lah opini personil salah satu ormas peserta dengan mencontohkan polisi tidur di depan kampus Politeknik Negeri Samarinda dan beberapa yang terdapat di jalan protokol.

Menurut Ketua MUI Samarinda Zaini Naim, sebenarnya polisi tidur seharusnya tidak boleh ada di jalan-jalan di Samarinda.

"Tidak boleh sama sekali. Kalau mengganggu kenyamanan pengguna jalan, dalam hukum Agama Islam itu ma'ruf. Kalau sampai mencederai orang itu menjadi haram. Sangat tidak relevan itu, jalan sudah bagus - bagus. Dalam agama, jalan itu disuruh dilancarkan supaya orang mudah berjalan. Justru jalanan sudah bagus dikasih polisi tidur," tegas Zaini.

Seperti diketahui, polisi tidur (speed bump) adalah bagian jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk memperlambat laju kendaraan. Seiring dengan gencarnya semenisasi jalan di kota Samarinda, turut dikuti pula dengan pertambahan polisi tidur.

Dan seperti halnya artikel terdahulu, mungkin video tersebut adalah salah satu contoh polisi tidur yang mencelakakan polisi.

Wednesday, February 6, 2013

Equality Before The .... (2)


Tidak kaget, tidak heran dan tidak gumun kala mengetahui berita ini. Karena seperti dalam positng sebelumnya, sebuah media online menyebutkan adanya keistimewaan yang dialami Rasyid Rajasa dalam pemeriksaan kasus BMW maut dari kejaksaan.

Hal tersebut berarti menambah panjang daftar yang terangkum dalam tabel terdahulu. Bayangkan saja, selama proses penyelidikan-penyidikan oleh kepolisian, anak menko tersebut sama sekali tidak merasakan kemewahan tahanan kepolisian, pun ketika sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kini ketika berkas perkara tersebut telah berada di tangan kejaksaan, lagi-lagi keistimewaan berupa bebas dari tahanan diberikan kepada si tersangka. Dan dengan sangat mudah dapat kita duga, alasan pihak kejaksaan adalah karena tersangka dinilai kooperatif dan tidak akan melarikan diri. Uuupps masih ada plusnya ni, pihak kejaksaan menilai pertimbangan penyidik tentang penyembuhan psikis etc *(^^$%#F% dkk dll si tersangka juga dipertimbangkan. Stooopp!!!! tambah lagi lah, kelanjutan pertimbangan polisi seputar penyembuhan sang pangeran si tersangka ternyata kemudian melahirkan keputusan untuk mengizinkan yang bersangkutan untuk dirawat dirumah. Juwempol angkat tinggi-tinggi lah.

Jadi setelah polisi selaku penyelidik+penyidik dan jaksa selaku penuntut dalam perkara BMW mewah maut ini masing-masing memberikan kontribusi dalam mengistimewakan tersangka, kita tunggu saja apakah dalam panggung sandiwara peradilan nanti akan ada kontribusi dari hakim. Meski akhir cerita dapat ditebak, saya masih memilih untuk berpikir bahwa si tersangka tetap akan divonis bersalah ^_^. Beda cerita kalau soal vonisnya ya....

So.... "equality before the law" ?
rusty words!!

'Play That Funky Music' So Very Funk

Gara-gara mendengar di radio lagu yang dulu pernah ngetop di jaman trend rambut kriting.
Langsung cari lyric plus dengerin koleksi lagu yang dibawain band dengan baju kemeja dengan bahan lemes seperti kemeja pantai, strap gitar diset pendek smp gitar nempel di badan trus goyang badan+kepala masi kiri-kanan (band sekarang kalo yg ngebeat rata2 manggut2 :D)

Bagi saya band Wild Cherry inilah yang kemudian mengenalkan funk+groove setelah rock n roll diwakili The Who. Baru lah sesudah itu sederet nama band seperti Rolling Stone, Supergroove, RHCP dkk dll kemudian masuk menjadi referensi untuk sekedar manggut2 ato geleng2 bahkan untuk 'meditasi' ala penikmat musik ^_^.

tuhh 'wujud' mereka nan jadul

sumber
Sambil menikmati segelas kopi panas dan aktivitas harian, intip on stage performance mereka aj lah...
Monggo






Tuesday, February 5, 2013

Makan Siang Bersama Pejabat


Digambarkan disini percakapan antara petugas (P) dan warga sipil (S) yang hendak mendaftarkan berkas dihadapan P, sebagai berikut:

S: saya rasa untuk kali ini cukup pada mendaftarkan dokumen itu pak

P: oiya, karena ini masih harus diproses lagi

S: normalnya bisa selesai berapa lama pak?

P: biasanya bisa makan waktu antara 3 hari sampai 1 minggu

S: lumayan juga ya pak, itu memang butuh waktu segitu atau faktor prosedur pak ?

P: bukan prosedur kok, kan saya sendiri yang mengurus, pengesahan pun saya sendiri juga, tapi karena
    jumlah pendaftar yang banyak, makanya kadang makan waktu lama, tapi saya bisa bantu agar lebih
    cepet

S: oo gitu ya pak (masih belum ngehh), kalo gitu bapak bantu saya juga lah, biar cepet

P: *berlagak tidak mendengar trus ngajak ngom anak buahnya*
     bu Sum, pendaftaran kemarin tu dah selesai? masa daftar pengesahan dokumen gak ada acara makan siang
     *kalimat tersebut diungkapkan di depan S yang masih menunggu kepastian lama waktu pelayanan urusannya*
S: *mulai bisa memahami tabiat P*
      mmm.. jadi gimana pak, apa bisa bantu saya agar dokumen saya selesai hari ini pengesahannya?

P: ntar dulu ya *mlengos ke anak buahnya yang lain*
      Jim, gimana yg kemarin masuk mejamu, hari ini kita makan siang bareng siapa? masa masukin berkas..

S: *gak kurang ide, si S pura-pura telp atasannya sambil motong pembicaraan P dan anak buahnya*
      pak,  kayaknya ini nanti baru kelar setelah jam makan siang de, saya ntar minta reimburst untuk bill makan siang ya, soalnya saya kudu ngajak pejabat ni biar bisa cepet selesai

P: *terlihat bengong tapi buru-buru berusaha menutupinya dengan mlengos ke anak buahnya yang lain, sayang sebelum sempat ngom ke anak buahnya, udah dipotong S duluan*

S: jadi gimana pak, biar bisa selesai hari ini juga

P: *masih kaget* mmmmm… gimana ya….

S: *memotong dengan agresif+kesal*
      bapak maunya gimana, makan siang? makan malam? ato gimana nih, jatah hari ini ditanggung kantor saya lho pak, bapak biasa makan siang dimana?

P: saya urus berkas anda dulu ya, baru habis tu kita makan siang

S: *ngedumel dalam hati dengan berbagai koleksi satwa, mulai tipe piaraan sampai penghuni kebun binatang*
      *&^%^*(_)*(&*%^*^(&*&(&%$&%&?><P(I?<?>”:P)(*(^*&&*Y

Monday, February 4, 2013

Mobil + Mobil + Mobil = Macet


China, negara dengan image penjiplak di mata sebagian warga Indonesia (termasuk saya). Meski saya percaya bahwa mereka bisa memproduksi produk dengan kualitas yang bersaing. Kita cari sampel saja, handphone. Silakan cek di bodi handphone masing-masing, maksud hati membeli produk Kanada, US, Finlandia ataupun belahan dunia lainnya, eeee.. ternyata kita dapat produk dengan label ‘assembled in China’ atau ‘manufactured in China’ atau bahkan ‘fabricated in China’. Jadi bagaimana soal masalah produk China??

Negara tersebut ternyata juga memiliki kemampuan ‘regenerasi’ yang fantastis. Bayangkan saja jumlah penduduk kok mencapai 1,34 M. Sekilas angka tersebut memang biasa, tapi mari kita bayangkan dalam persepsi yang ‘sangat Indonesia’. Jika dalam 1 hari masing-masing orang minum 8 liter air berarti kita butuh dan bisa jualan air dalam jumlah besar, jika masing-masing orang memiliki 1 handphone berarti kita dapat menjualnya dengan sistem partai dengan disertai diskon, :D lalu jika 1 orang mengendarai satu jenis kendaraan??


sumber
 Byorrr di jalanan kota.

sumber
Tercatat hingga akhir2012 populasi kendaraan di China melebihi populasi penduduk Indonesia, yakni sekitar 240 juta unit. Bayangkan saja kendaraan sejumlah itu mondar-mandir di rentang waktu yang sama, di setiap hari kerja.

Hebatnya, gaung kemacetan negara itu samar-samar terdengar di telinga kita, masih jauh lebih jelas terdengar kabar tentang produk China yang tidak awet, lebih hangat soal prestasi bulu tangkis mereka yang menggusur timnas kita, bahkan jauh lebih jelas terdengar beberapa produk otomotif mereka yang mulai merambah negara kita.

Meski begitu, salah satu media kita pernah merilis berita tentang kemacetan di China hingga 10 hari dengan panjang mencapai 100 km. Namun kejadian itu dipicu oleh adanya perbaikan jalan.

sumber
Lalu bagaimana dengan negara kita?

kemacetan jakarta

Saturday, February 2, 2013

Maharani Suciyono - Maharany Suciyono - M4h4ran1 Suci70no



Mo ngaku bernama Maharani Suciyono kek, Maharany Suciyono kek, M4h4ran1 Suci70no kek!! Gak peduli!!!!


Sepertinya kalimat itu yang kemudian terucap di kalangan ojekers di Batam ketika mereka membaca koran pagi ini. Lanjutan kalimat itu pun tak begitu beragam, mayoritas pasti langsung menimpali dengan sikap ‘sok’ analitis, seperti




‘kan dihub via hp, orang gak kenal pula, disuruh dateng ke hotel, eeee berangkat pun sendirian dia.. apa gak bikin kita (lelaki) hepi tu?’










‘bukannya beresin kuliah, malah cari ‘sambilan’ huwebat cwe ni’










‘udah jelas tipe ‘panggilan’ tu, siap dipanggil langsung dateng de..’










Pembicaraan pun berlanjut ke mana-mana, tanpa jelas ujung pangkalnya. Yang pasti topik seputar korupsi kouta daging sapi beserta koruptor, staf, perempuan tipe ‘ panggilan’nya, hingga penindakannya masih akan menjadi topik hangat bagi para lelaki yang sering nongkrong di pos ojek ini.

So…. Mo ngaku bernama Maharani Suciyono kek, Maharany Suciyono kek, M4h4ran1 Suci70no kek!! Gak peduli!! Tetep saja ‘panggilan’ !!!!

Friday, February 1, 2013

Kenaikan UMK 2013 = Kenaikan Harga Sembako + TDL


Ratusan buruh yang dibawahi lebih dari satu elemen rajin menyambangi sekretariat dewan pengupahan Kota Batam. Sebut saja SPMI, SPSI dan SBSI. Perwakilan serikat-serikat tersebut terdaftar sebagai bagian dari Dewan Pengupahan Kota (depeko) yang memang aturan mainnya melibatkan tiga pihak, yakni apindo, serikat dan disnaker.

Secara sepintas pun kita dapat tarik benang merah bahwa masing-masing pihak memiliki kekuatan yang berbeda, apindo kuat modalnya, serikat kuat massanya, disnaker kuat ketok palunya. Dan seperti yang bisa kita duga secara sepintas, kekuatan masing-masing pihak pun ‘dipertontonkan’ pada proses penetapan KHL yang menjadi acuan gubernur dalam menetapkan UMK.

Tuh, satu dari sebagian kekuatannya.

















Ini adalah kekuatan yang paling kasat mata, mudah dilihat, mudah diabadikan, mudah dibagi-lihat.


















Lalu ulasan usang yang terjadi akhir tahun lalu ini mau diarahkan kemana ?

Sebagai warga yang masih mengandalkan investasi berupa kerja, belum punya modal untuk membuka lapangan kerja dan masih mengharapkan kenaikan gaji secara berkala dan kompetitif, saya apresiasi positif setiap kenaikan upah yang diketok palu Gubernur, tentu saja akan lebih baik jika itu terjadi tanpa anarkidan arogansi.

Sesaat setelah ketok palu KHL 2013 sebesar 2,04 juta pada 21 November 2012 lalu, media langsung berlomba-lomba menerbitkannya, mulai dari versi portal online hingga versi cetak. Seketika itu juga isu kenaikan harga kebutuhan pokok langsung menyeruak. Kebetulan kebutuhan bahan membawa saya mampir ke pasar tradisional area Batam Center sore itu juga. Dan seperti yang saya singgung tadi, abang penjual ikan dan ayam langsung berucap ‘tahun baru harga ikan dan ayam naik bang’. Celakanya, selang beberapa hari (mungkin saya termasuk terlambat mendengar berita ini) muncullah berita tentang rencana pemerintah menaikkan TDL per 1 Januari 2013 dengan prosentase yang tidak nanggung 15%!!
Duhh..

Sebagai warga yang mau dan mampu mempelajari prosedur tentang upah minimum dan hal-hal ketenagakerjaan lainnya, saya hanya membayangkan bahwa (kabar) kenaikan upah tak ubahnya seperti (kabar) kenaikan harga BBM. Bagaimana tidak, baru sebatas kabar saja pasti langsung disambut dengan ‘kabar’ kenaikan harga kebutuhan pokok. Untuk tahun 2013 ada plusnya, kenaikan TDL!!!!

Padahal secara prosedural KHL 2,04 juta yang diketok dengan kop SK Gubernur Kepri No. 752 menjadi UMK 2013 dengan nominal yang sama pada tanggal 7 Desember 2012 tersebut seharusnya dilakukan paling lambat 40 hari sebelum pemberlakuan. Bagi saya ini jelas peluang bin celah potensial bagi pengusaha dan organ serta asosiasinya untuk menggugat SK tersebut ke PTUN. ‘Soal menang/ kalah urus belakangan lah, yang penting maju dulu dengan peluang bin celah tersebut.’ Setidaknya itu yang kemudian saya dengar dari manajer-manajer perusahaan tetangga.

Nahh yang gila, secara kebiasaan dan empiris, kenaikan harga (kebutuhan pokok dan TDL) yang sudah terlanjur terjadi karena (kabar) kenaikan BBM tidak pernah turun ketika ada penurunan harga BBM. Sejarah mencatat kemenangan pengusaha dalam gugatan PTUN atas SK Gubernur Kepri dalam penetapan UMK pernah terjadi sebelumnya, hal tersebut juga sama sekali tidak menurunkan harga kebutuhan pokok yang sudah terlanjur naik. Dengan begitu sudah pasti buruh/ pekerja lah yang (semakin) tertindas. Lalu siapa yang untung? Apanya yang naik? Siapa yang kemudian hidup layak?

Disini saya hanya ingin mengungkap bahwa ketok palu KHL yang dilanjutkan dengan SK Gubernur tentang penetapan UMK dengan kenaikan yang besar namun dilakukan dengan menyisakan celah gugatan dan membawa kenaikan harga+TDL tersebut kemudian hanya menjadi angka relatif saja. Memang benar uang buruh per bulan bertambah, namun ketika penambahan itu tidak sebanding dengan penambahan harga kebutuhan, apakah itu dapat membuat mereka hidup layak? Belum lagi di mata pengusaha, kenaikan TDL+UMK = kenaikan bea produksi, berarti secara dalam waktu singkat mereka harus mengambil kebijakan baik taktis maupun strategis, termasuk menggugat yang mungkin untuk digugat, yakni kenaikan UMK.

Artinya disini yang memainkan peran sentral tetap saja pemerintah. Eksekutif di daerah yang oleh orang-orang pusat sering dilabeli raja-raja kecil ini harus mampu mengontrol harga kebutuhan pokok. Mengingat kenaikan TDL adalah ‘kado’ pemerintah pusat, maka tugas mengerem kenaikan harga kebutuhan pokok seharusnya menjadi ‘bingkisan’ manis dari pemerintah daerah. Tapi sudahlah, harga beras, minyak goreng, daging, ayam, ikan, gula dan air minum isi ulang di Batam sudah naik sejak 1 Januari 2013 seperti halnya TDL. Kita tunggu saja kabar gugatan PTUN terhadap SK Gubernur tersebut yang diajukan oleh apindo, kadin dan asosiasi pengusaha hotel dan kawasan industri.



Dari Nobody Jadi Topic


Dua bulan lalu mungkin foto-foto berikut ini terkesan biasa.














Sebagian dari kita bahkan mungkin menanggapi sinis semacam ‘anak alay ni’ atau ‘pp fb’nya nggak banget si’. Pertama melihat pun saya berkomentar seperti itu J.















Tapi waktu memang berjalan, seperti halnya roda berputar, musim berganti dan zaman berubah. Hanya dalam hitungan sesaat, foto-foto tersebut langsung menjadi buruan dan buah bibir.















In the wrong place, at the wrong time, with the wrong person. Mungkin itu yang pantas dijadikan alibi bilamana perempuan tersebut ingin memberikan kesan ‘tidak terlibat’ dalam masalah yang lebih besar. Meski tentu saja konsekuensi yang ditimbulkan juga berat, mulai dari ‘dianggap’ sebagai perempuan panggilan (kalo tidak mau disebut ketahuan) hingga ‘dianggap’ memanfaatkan status ‘pertemanan’ dengan politisi (bila tidak mau disebut ikut menikmati uang suap).


Memang hidup adalah pilihan, seperti halnya kita memilih untuk bergaul dengan siapa dan memposisikan diri sebagai apa. Jadi yaaaa kita tunggu kelanjutan sinetron politik negara kita yang belakangan mulai merambah dunia ‘perempuan panggilan’. Karena seperti adagium klasik yang berbunyi: “kejahatan tertua di dunia adalah korupsi dan prostitusi”.


sumber gambar